Pages

Thursday, May 28, 2015

Potret Pendidikan Negeri Kami

Ada sebuah kata bijak mengatakan, ilmu tanpa agama itu buta dan agama tanpa ilmu adalah lumpuh. Sama halnya seseorang yang hanya mempelajari Ilmu pengetahuan tanpa mempelajari Ilmu agama. Dalam hal ini, bisa saja perkembangan spiritualnya lebih lemah dibanding pengetahuan intelektualnya. Setidaknya seorang yang menyeimbangkan kedua aspek tersebut dalam dirinya, lebih mawas diri terhadap hal-hal yang bersifat duniawi. Meskipun begitu, ia juga tidak meninggalkan kewajibannya di dunia sebagai orang yang berilmu yaitu bermanfaat bagi sesama misalnya. Bicara soal Ilmu, tak jauh dari dunia pendidikan. Ya, wajah sistem pendidikan di Indonesia yang kini marak disuarakan oleh para pemerhati pendidikan. Pendidikan merupakan hal dinamis yang memiliki peranan penting dalam suatu negara. Semakin baik sistem pendidikan maka akan semakin baik pula generasi-generasi penerus bangsa tersebut.

Di negara manapun, pendidikan dianggap sebagai hal mendasar yang bertujuan untuk membentuk karakter pemuda negerinya. Tanpa adanya pendidikan, sebuah negara tidak dapat dikatakan maju. Karena sumber daya manusia (SDM) yang ada belum terbilang berkualitas, meskipun jumlah (kuantitas) penduduknya banyak. Seperti di Indonesia misalnya, sumber daya manusia yang menempati negara kita ini terbilang banyak. Hasil dan kekayaan alam yang dimiliki oleh negara ini pun bahkan mampu membuatnya mendapat julukan sebagai ‘surga dunia’. Namun, sudahkah generasi negeri ini mampu bersaing dalam kancah internasional dengan negara-negara lainnya ?

Sudah saatnya pemerintah dan masyarakat peduli akan sistem pendidikan yang ada pada negeri ini. Setidaknya, diperlukan evaluasi untuk membenahi aturan yang ada agar mencapai tingkat keberhasilan di bidang pendidikan. Kualitas intelektual sumber daya manusia tidak bisa terbentuk apik begitu saja, dibutuhkan proses panjang demi terciptanya manusia dengan kecerdasan intelektual, emosional, dan spiritual. Negara Singapore misalnya, negara yang sekarang telah menjadi perhatian internasional karna dianggap berhasil menyejahterakan rakyat dan memajukan aturan yang ada di negaranya. Bahkan, menjadi representative dari komunitas ASEAN di mata dunia internasional. Jika dilihat sistem pendidikan di negara tersebut, berbeda dengan sistem pendidikan yang ada di negara kita ini. Oleh karena itu, meningkatkan kualitas sumber daya manusia sangatlah penting bagi kemajuan bangsa dan negara.

Ada beberapa kendala yang menjadi penghambat baiknya sistem pendidikan di negara ini. Diantaranya: penyebaran tenaga pendidik yang kurang merata, kurangnya infrastruktur di beberapa daerah yang jauh dari jangkauan pemerintah, minimnya kepedulian pemerintah itu sendiri dan masyarakat setempat terhadap pentingnya pendidikan, lemahnya para guru dalam menggali potensi siswa, kurangnya motivasi para guru, rendahnya tingkat kesejahteraan guru, dan masih banyak hal lain yang belum diterapkan pada sistem pendidikan di negeri ini.

Hak untuk menerima pendidikan adalah salah satu hak yang harus diterima oleh setiap manusia. Sebagaimana sabda rasul yang menjelaskan bahwa menuntut Ilmu itu wajib hukumnya bagi setiap muslim. Setiap manusia dapat dikatakan tinggi derajatnya dalam sebuah kekayaan harta, namun orang yang tinggi derajatnya karna Ilmu jauh lebih mulia daripada orang kaya tadi. Pendidikan yang ditanamkan sejak kecil tidak hanya bermanfaat bagi kehidupan di dunia dan bagi diri sendiri saja. Namun setidaknya, dengan menjadi seorang yang berpendidikan ia akan mampu mengubah perspektif orang lain yang masih memandang remeh hal penting ini.

No comments:

Yuk, tinggalkan jejak!

Terima kasih teman-teman yang sudah berkunjung. Silakan berkomentar di sini... ^_^

Sincerely, Ratih Dian.