Pages

Friday, July 24, 2015

Menanti Senja~


Duhai senja…
Dengarlah semboyan laguku ini
Lihatlah, di sini aku berdiri sambil bersenandung menanti
Menunggumu sampai saat kau terlihat nanti
Akan kupatahkan bongkahan isi hati yang saat ini terkunci

Duhai senja…
Di sini, aku akan terus berdiri menunggu
Tak peduli burung-burung yang jumlahnya tak terbilang pun menanti kedatanganmu
Seolah kami sedang berlomba mencuri perhatianmu
Karna aku benar-benar ingin bertemu

Duhai senja…
Sudikah kau jika aku yang menjadi tamu istimewamu ?
Sudikah kau jika jinggamu sedikit berkabut karna keluh kesahku ?

Duhai senja…
Keindahan rupamu selalu serasi dengan bahagiaku
Tapi tidak untuk sore ini
Untuk itu aku ingin berbagi

Aku berjanji…
Bahagia itu akan datang lagi, esok.

Love,
@D_RatiHoney

Wednesday, July 22, 2015

Dulu

Dulu, sedikitpun kami tak bersua
Bertemu tak pernah saling tegur sapa
Yang ada hanya palingan muka
Tidak, meskipun sekedar senyum di mata

Ah, lupakan saja masa-masa itu
Tak ingin rasanya memori itu hadir di pelupuk
Entahlah mengapa begitu terasa menusuk
Hiburku, ini hanya ingatan busuk

Siapa menghendaki yang akan terjadi
Sekelumit kisah pun dimulai sejak saat ini
Ya, kisah yang berawal dari emosi
Kemudian berputar haluan menjadi mimpi

Tapi bukan mimpi indah yang ada
Justru terlalu indah...
Karna kami sendiri tak mengerti bagaimana cara mewujudkannya

Love,
@D_RatiHoney

Doyan baca itu keren


Pada postingan sebelumnya, saya sudah pernah membahas soal kegemaran saya, salah satunya adalah membaca. Apapun itu, ngga mesti buku pelajaran, karna saya ingat kata guru dulu, kalo nemu kertas apapun, tulisan apapun, dibaca saja, lahap saja, kalau sekarang belum mengerti suatu saat nanti akan mengerti. Apalagi sekarang saya jadi anak Tarjamah (cieee) mestinya setiap kali nemu teks Arab yaa dibaca saja, syukur2 saya penasaran dan mau cari kosakatanya, jadi nambah kosakata baru kan.

Saya selalu tekankan pada adik saya yang sekarang masih duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP) untuk meluangkan waktunya membaca, membudayakan diri untuk terus membaca. Minimal satu bulan dua buku deh, nanti kalau udah jadi hobi, novel tiga sampai empat hari pun bakal selesai (itupun kalau kegiatannya masih sekolah aja hehe). Kalau lagi ada rejeki saya akan belikan adik saya buku baru, tapi kalau dompet saya lagi ngga sejahtera saya tawari saja buku saya. Koleksi novel saya juga cocok kok buat dia, karna rata-rata novel fantasi. Malah bagus untuk improve imajinasinya.

Kutu buku, dibilang begitu enggak juga sih. Meskipun saya juga pakai kacamata (orang bilang biasanya yang pakai kacamata itu kutu buku), yaa ngga papa sih dari pada kutu beras hehe.. Soalnya saya juga SUFI (Suka Film hehe…) udah saya bahas juga di postingan sebelumnya Saya juga hobi banget kumpul bareng temen-temen walaupun cuma sekedar sharing atau apalah itu namanya. Intinya, saya bisa menempatkan kapan waktunya mbaca dan kapan waktunya kumpul bareng temen-temen. Biar ngga ansos juga dong pastinya.

Doyan baca itu keren, bener. Itu menurut saya. Keren nggak sih ngeliat mahasiswa duduk di halte nunggu bus sambil baca buku. tenang. Tapi tetep nggak lupa sama sekitar, biar nggak ansos katanya mah. Keren juga ngeliat tukang ojek di pangkalan nunggu penumpang sambil baca koran, apalagi kalo bacaannya Al-Qur’an. Masya Allah… yang ini lebih kerreeeen. T-O-P be-ge-te deh pokoknya. Sekali lagi, ini menurut saya.

Doyan baca itu keren, bener. Pasalnya rata-rata penulis hebat itu berawal dari baca. Beda sama saya, saya mau jadi penulis berawal dari ngarep hehe.. serius, saya ngarep banget jadi penulis hebat. Bisa nerbitin buku karna ngarep, nggak pengen terkenal juga sih, saya cuma mau dikenang, diabadikan sampai kiamat datang *nahloh serem banget.. justru dari ngarep itu, saya nggak mau sih terus terkunci bersama angan-angan yang hanya memberi harapan tanpa ada kepastian. Makanya, dari ngarep tadi mesti ada actionnya, siapa tau saya bisa berubah jadi power ranger *eh kok ngga nyambung sih. Siapa tau saya bisa beneran jadi penulis. Aamiin Ya Allah… *sambil angkat tangan.


Thankies bunchies sudah meluangkan waktu untuk baca tulisan ini :*

Tuesday, July 21, 2015

Catatan Kecil

Mungkin tiga per empat perjalanan hidup kami habiskan disini, tentunya tak sendiri. Bukan hanya teman, dukungan dan motivasi mengalir dari banyak orang. Keluarga, guru, orang-orang terdekat yang mengajarkan begitu banyak hal. Belajar bersahabat dengan buku-buku, ensiklopedi, dan kamus-kamus tebal. Bahkan, pelajaran tentang kehidupan dan pengalaman yang jarang kami temui pada kitab-kitab yang kami kaji. Seolah semua telah terencana dengan baik, skenario yang ditulis oleh seorang yang telah ahli dalam bidangnya. Disini, kami bersama mengembangkan potensi diri. Berusaha menjadi anak muda yang senang, bahkan bangga dengan kisah masa lalu leluhurnya. Berharap akan mampu bertanding melawan pemuda lain yang lebih memilih untuk mengabaikan perjalanan hebat itu. Kami lebih memilih untuk tampil di arena, tak peduli banyak yang mencemaskan. Kami bukan seorang pecundang, pun akan terus mencoba untuk mengikuti jejak mereka. Kami adalah SANG PETUALANG SANG PEMBELAJAR.

Oke seriusnya udah dulu yaaaaaa.. :D
Kali ini saya bakal share tulisan temen yang waktu itu pernah saya copy, lumayanlah buat mengingat kembali masa-masa indah nihaiyyah dulu. Tulisan ini saya colong dari diary sobat Jamaliyah Hadiroh.
Let’s check it out !!!

(Tulisan pertama)
Sekali lagi aku ucapkan tasbih malam ini
Atas kegigihan teman-teman dalam belajar
Demi memandang mereka menekuni pelajaran
Aku senang kepada mereka yang tenggelam dalam hafalan,
Aku bangga akan mereka yang sibuk dengan kitab
Berdiskusi tentang fiqih, atau hanya sekedar melengkapi catatan yang tertinggal
Ini sebagian perjuangan kami, Tuhan…
Lihatlah kami… bahwa kami sudah lama bersama, saling menyatu bersama
Dan akan terpisah pun bersama-sama
Hanya itu harapan yang selalu kami panjatkan
Karena itu cita terbesar saat ini
Tolong dengar kami ya Robb…
Demi langit dan bumi kami mengharap…

(Tulisan kedua)
Di Jum’at ini…
Aku berdo’a kepada Allah
Aku meminta malaikat untuk menjadi pembimbingku
Agar aku giat beribadah, giat belajar
Tidak muluk-muluk aku meminta,
Karna aku tahu diri…
Aku hanya ingin malaikat suci
Tidak perlu suci betul atau pun ma’shum
Hanya bimbingan untuk hati kotorku
Penuntun dalam jalan Allah
Penyejuk jiwa kala gundah
Ya Allah…
Semoga mereka yang sujud pada Jum’at ini,
Adalah satu malaikat-MU yang kau kirim untukku
Semoga mereka yang diam diantara dua khutbah,
Adalah khalifah-MU yang kau utus untuk mendamaikan bumi ini
Untuk memperpanjang dunia, agar waktu penghabisan terulur

(Tulisan ketiga)
Biarlah mereka saksi bisu yang bicara,
Meja, kursi, papan tulis, alat tulis, kitab-kitab tebal hingga debu yang menempel pada kaca jendela
Semua telah menjadi saksi bisu
Saksi atas semua kesenangan dan kesedihan hati
Semoga tangisan kami selama ini adalah rumus matematika
Semoga teriakan kami selama ini adalah kosakata bahasa Arab
Yang pula bermanfaat
Juga dapat kami jadikan bekal di hari nanti
Tuhan…
Inilah keadaan kami selama tujuh jam setiap hari,
Setiap hari selama 6 tahun
Berikanlah buah yang manis, Ya Robb…
Berilah dari apa-apa yang pernah kami tanam
Inilah hajat penuntut Ilmu
Inilah hajat sederhana dari satu jua perjuangan…

Wednesday, July 8, 2015

Pria Berpayung Merah~



Hei kau, pria berpayung merah!

Sebenarnya sejak tadi aku sudah memperhatikanmu, pandanganku tak teralihkan oleh apapun. Kuperhatikan sejak tadi kau terus berdiri di situ.

Hei, lihatlah bangku panjang di halte ini bahkan masih kosong, menyisakan tempat untuk kau duduki. Tapi kau lebih memilih menikmati gerimis. Pandanganmu kosong, menatap jauh ke depan. Kulihat sesekali kau melemparkan senyuman pada orang-orang yang berlalu lalang di tengah gerimis yang mengguyur kota.
Terlihat kau pribadi yang dingin, tapi menghangatkan. Sekilas kau biasa saja, tapi kenapa bagiku kau begitu istimewa.

ah, entahlah…..

Ahya, dari tadi aku sibuk menduga, menilai kau dengan pandanganku sendiri, berkata sepertinya.. sepertinya.. dan sepertinya.

Hello, pria berpayung merah, entah siapa namamu! Menolehlah ke belakang! Ada aku di sini yang terus memperhatikanmu.

Tak bisakah aku mengenal sosokmu lebih dalam ? atau setidaknya aku tahu namamu, pria berpayung merah. Sebelum bus berikutnya datang untuk mengantarku pulang. Agar tak ada rasa penasaran ketika sampai di rumah nanti, ketika aku mencoba untuk merebahkan tubuh dan memejamkan mata.

Ah, benar apa yang kukatakan. Bus berikutnya sebentar lagi akan menjemputku, sebagian badannya sudah terlihat dari kejauhan. Ayolah, tinggal beberapa menit lagi, hanya untuk tahu namamu saja. Setidaknya namamu bisa kurekam dalam memori dan akan kutuliskan pertemuan singkat ini. Oh maaf, kita tidak bertemu. Hanya aku yang melihatmu, kau tidak.

Sudah, terlambat. Aku harus segera pulang. Jika terus menunggumu menoleh atau berharap kau menyapaku, hal itu membuatku terjebak bersama angan-angan yang hanya memberi harapan tanpa ada kepastian.

Selamat tinggal, pria berpayung merah. Esok atau lusa semoga aku dapat melihatmu lagi.

*jangan dipercaya!
Cerita ini hanya fiktif belaka, cuma khayalan yang nulis aja.

Terima kasih sudah meluangkan waktu untuk membaca tulisan ini :*

Tuesday, July 7, 2015

gloomy.....

Untuk sementara waktu, hanya sebentar.
Maaf bukan saya menghindar, saya hanya ingin mengembalikan fokus yang akhir-akhir ini tak kunjung menyapa, memberi kabar.

Apa ini yang dinamakan gloomy ???

Seperti kebanyakan remaja bilang, istilah yang akhir-akhir ini sudah menjadi trend saat ada seseorang yang dirundung kesedihan, ditimpa kerinduan pada kekasih hati yang tak kunjung pulang *eh, atau setelah mendengar satu kata yang mampu membuat tubuhnya bergoncang, seleranya hilang, akalnya pun ikut menghilang hehe *gila dong

PUTUS!

Ya, hanya satu kata, cukup.

Rasanya persoalan terlihat begitu sederhana, bahkan untuk menuliskan satu kata itu saja begitu mudah. tanpa efek.

Tapi berbeda halnya jika satu kata ini sudah terlontar dari seseorang yang sangat istimewa. Persoalan tak lagi sederhana, berubah menjadi luar biasa *lebay ah…

Aigo..!! kata itu akan meninggalkan jejak di hati, bukan ?

Ah, tapi saya bukan korban dari ‘satu kata’ itu. Kata itu bukan penyebab mengapa saya gloomy. Saya tekankan sekali lagi,bukan karna ‘itu’. Suasana hati saya saat ini bahkan tak bisa digambarkan. Mendung, kelabu, seperti langit yang sebentar lagi akan turun hujan.

Kau tau kan ?

Ya, kira-kira seperti itu. 

Baca atau Nonton ???

Kalau disuruh milih mana yang paling saya suka, agak bingung karna saya suka dua-duanya. Saya suka menenggelamkan diri dengan dua hal ini, ditambah satu lagi yaitu NULIS hehe…
Sip. Sekarang bahas antara baca dan nonton dulu yaa..

Baca dan nonton, keduanya itu kegemaran saya di sela-sela aktivitas perkuliahan dan jadi mahasiswa terbaik versi orang tua saya hehe… intinya, dari kedua hal itu saya bisa mengambil sisi positifnya disamping aktivitas bersenang-senang.
Yap, kita mulai dari baca yaa.. kenapa saya suka baca ?

Waah.. jawabannya jelas dan terang banget, seterang matahari di siang hari. Tujuannya untuk apalagi kalau bukan untuk Ilmu *aduh maaf kali ini saya sok pinter. Tulisan-tulisan yang kita baca itu nantinya akan bermanfaat buat diri kita sendiri loh, apalagi kalau yang dibaca ensiklopedi, surat kabar, atau buku-buku pelajaran. Waahh..buku-buku itu bisa memperluas wawasan kita pastinya.

Terus gimana kalau yang dibaca novel atau komik ?

Waaah, jangan salah. Tulisan-tulisan yang ada di sini juga nggak kalah bagus dan menarik dari yang sudah saya sebutkan tadi. Karna dengan membaca novel fiksi atau non-fiksi, komik, cerpen, cerbung, dan kawan-kawan pokoknya, kita akan diajak pada ruang yang bernama imajinasi. Temen-temen sendiri pasti tau apa itu imajinasi.

Imajinasi itu apa sih ?

Sejenis makanan ringankah ? atau benda yang dipromosikan di pinggir jalankah ?

Oke, saya kasih tahu. Imajinasi adalah sebuah kebohongan yang tak terlihat *itu saya dapat dari meme loh ya* tapi ada benernya juga. Imajinasi itu membantu kita saat kita lagi bingung karna belum dapet wangsit tentang jawaban ujian, oke yang itu bercanda hehe..

Kita harusnya bersyukur karna sudah diberi kemampuan untuk terus berimajinasi, dengan imajinasi kita bisa dengan mudah membayangkan alur cerita scene by scene yang ada di dalam novel atau komik. Tapi kalau komik sedikit dibantu dengan adanya media visual. Dengan imajinasi, novel yang kita baca bisa lebih seru, karna kita bebas memilih aktornya sendiri. Bahkan kita bisa jadi pemeran utamanya loh, ini serius. Bahkan terkadang saya suka menjiwai tokoh favorit saya di buku, itu sebab mengapa saya mudah berubah-ubah sifatnya. Loh kok jadi bahas imajinasi sih :D

oke, back to topic... pokoknya alasan-alasan di atas tadi menjelaskan kenapa saya suka baca, saya bisa mengeksplor daya khayal saya, oke titik.

Untuk yang ini berbeda dengan membaca Al-Qur’an yaa…

Berikutnya, kenapa sih ko saya juga suka nonton ?

Ohya, yang saya maksud di sini bukan menonton acara televisi seperti sinetron atau entertainment news dan sejenisnya ya… karna untuk tontonan yang satu itu, saya tidak begitu tertarik. Film-film yang saya suka adalah film-film fantasi, kartun juga saya suka, movie, film yang diangkat dari novel, drama Korea *eh kalo yang itu baru-baru ini saya suka hehe…

Nah, kalo alasannya jelas saya bisa melihat, merasakan langsung, apalagi jika ada film yang scene-nya diambil di luar negeri, saya bisa menikmati lanskap negerinya. Juga terkadang karna aktornya, mungkin saja ada aktor favorit saya yang ikut berperan dalam film itu hingga saya terus penasaran dengan filmnya hihi…

Sudah itu saja, 2 aktivitas ini juga bisa me-refresh pikiran yang terus beroperasi selama satu minggu. Asalkan untuk kegiatan menonton ini jangan dilakukan terlalu sering, kalau buku tak apa.

What ever it takes, books are friends~


Oke cukup, thankies bunchies sudah meluangkan waktu untuk membaca tulisan ini :*

Thursday, July 2, 2015

Harus Langgeng!

Bismillahirrahmanirrahiim …..
Hey…Hey…Hey…
Welcome to the new Month …!!!
Tadaa!!! July oh July ^_^
Semoga kebaikan dan keberuntungan selalu menyertai kami di bulan ini yaaa,,, aamiin ._.
Selamat juga buat gue yang udah resmi jadi pemilik buku cantik ini. uhuk-uhuk…



Jadi begini ceritanya,
Kemarin Selasa 30 Juni 2015, gue dan temen-temen kelas ngadain acara buka bersama gitu di rumah si jelek *sebutan buat sobat endut gue, namanya Nita Sakinah.
Oke, masih di acara bukber. Acara ini sebenernya inisiatif kita-kita aja waktu lagi ngumpul yang saat itu cuma ada gue, Bobon, Nyinyis, dan Paul. Karena menurut kita, selama udah hampir setahun kita bareng-bareng di kelas tapi ngerasa belum kompak aja. Kadang ada sih kompaknya sedikit, itu pun dalam hal yang negatif hihi…
Ya, kadang-kadang. Kalo soal ngebohongin dosen bilang tugas ngga ada padahal mah ada, itu paling jago dan gampang banget buat diajak nyatu. Pokonya anak kelas tuh suka pada sok sibuk masing-masing gitu deh!
Tak terkecuali gue, Bobon, dan Nyinyis yang suka asik dan heboh sendiri kalo udah gabung. Tapi satu sama lain ngga ada yang fanatik sama apapun kok, dan ngga ada yang unsos juga di kelas. Mungkin karna belum dapet aja chemistry-nya kali yaah…
Alhamdulillah juga pas diumumin perihal acara bukber kita ini, temen-temen pada antusias. Bahkan beberapa ada yang kasih saran. Salah satunya juga acara tuker kado, sampe akhirnya buku cantik ini ada di tangan gue.
Oke ngomong-ngomong soal buku ini ternyata yang ngasih itu adalah KM 2B Tarjamah, namanya Raden Bagus Muhammad Akbar Radyatama.’ Haha itu nama apa rel kereta ? panjang bener :D Thanks yaa Abay.. insyAllah gue manfaatin dengan bae’
Oke cukup, kembali lagi ke acara bukber, suer deh acara perdana kita ini ngga garing, malah berkesan di hati masing-masing *eeaaaa… gue sendiri bahkan ngga sadar pulang jam 9-an waktu itu, karna tumben juga nyokap ngga nelponin. Mungkin karna tau acaranya deket di rumah si jelek hehe…
Ohya, pas acara tuker kado itu ceritanya acara yang satu ini kita taro di akhir alias di penghujung acara. Sekalian buka kadonya juga mesti bareng-bareng di tempat saat itu juga, biar seru katanya mah. Nah, ceritanya mantan KM 2B (Hadid namanya) yang punya otak dan mental kuli *uupss… salah maksudnya yang punya otak dan mental businessman lebih tepatnya, ternyata dia udah siapin kado yang beda dari yang lain. Paling beda juga karna luarnya dibungkus plastik hihi…
Udah gue duga *haha… sombongnya diriku…
Pas masing-masing udah pegang bungkus kado yang udah dituker dengan urutan angka, kita semua udah siap-siap mau tahu isi dari kado yang ada di tangan. Tiba-tiba….

***

PRAAAAAANG …!!!
Kado itu jatuh bahkan sebelum kita semua tahu apa isinya. Saat itu harusnya Sari yang pegang karna dia yang dapet. Dan kamu tahu apa isinya ????? *mulai lebay deh gue
Sederhana sih. Cuma gelas tanpa motif dan corak, warna putih polos. Tapi tulisan di gelas itu yang buat kita yakin kalo ni anak bikin kado itu diniatin, bahkan bisa jadi dipikirin haha… ngga kaya kita yang asal nemu di jalan terus dibeli. Sebenernya cuma memenuhi kesunnahan aja sih buat tuker kado hehe…
Oke, akhirnya gue turut berduka cita atas pecahnya gelas itu. Di situ tertulis “BUKA BERSAMA TARJAMAH 2B” berikut tanggal acaranya diselenggarain.
Di akhir, Hadid minta tanda tangan kita semua. Dia bilang kalo dia bakal nempel bagian-bagian yang kepisah terus dipajang deh…
Tadaaaa.. ini dia gelasnya, kayanya udah di lem tuh sama yang punya hihii :D



Loh, terus gimana nasib Sari yang harusnya dapet kado itu ?
Alhasil, Hadid ngasih kado yang dia dapet ke Sari. Dan kadonya Hadid kembali lagi ke tangan dia huhuu lumayan bikin haru.
Cukup. jari gue udah mulai keriput malam ini.
Last but not least, thanks buat semua temen-temen khususnya Bobon yang udah bersedia rumahnya kita obrak abrik, buat temen-temen juga yang udah berpartisipasi untuk ikut mensukseskan acara kecil-kecilan ini *lain kali kita buat acara besar dan lebih heboh macam hajatan haha… especially buat Abay dari gue, thanks buat buku cantiknya. Terakhir kali gue curhat manual waktu jaman-jamannya nyantri. Mudah-mudahan berkat adanya buku ini gue bisa lebih produktif lagi curhatnya. Lol! Dan bisa memperindah tulisan tangan gue, karna akhir-akhir ini lebih suka nge-lepi alias ngerjain apa-apa pake lepi *leptop atau apalah itu yang satu spesies hehe…
Dan gue berharap dengan adanya acara model begini, bisa lebih nyatuin kita lagi sekaligus mempererat tali silaturahim, makin langgeng lah pokoke.
Oke ini terakhir karna kalo dilanjutin susah buat berhentiiii…
Gue bersyukur karna udah dipertemuin dengan orang-orang yang selalu bikin gue bahagiaaaaaaa :D padahal yang nyebelin juga ngga sedikit sih tapi harus selalu bersyukur.
Oke cukup.
Sampai jumpa besok, lusa, atau entahlah… semoga masih ada waktu ^_^


NB: Selesai nulis ini pukul 23:57, ngga ditemani musik karna udah terlalu larut. Ngga enak sama orang rumah.

Yuk, tinggalkan jejak!

Terima kasih teman-teman yang sudah berkunjung. Silakan berkomentar di sini... ^_^

Sincerely, Ratih Dian.