Pages

Wednesday, July 8, 2015

Pria Berpayung Merah~



Hei kau, pria berpayung merah!

Sebenarnya sejak tadi aku sudah memperhatikanmu, pandanganku tak teralihkan oleh apapun. Kuperhatikan sejak tadi kau terus berdiri di situ.

Hei, lihatlah bangku panjang di halte ini bahkan masih kosong, menyisakan tempat untuk kau duduki. Tapi kau lebih memilih menikmati gerimis. Pandanganmu kosong, menatap jauh ke depan. Kulihat sesekali kau melemparkan senyuman pada orang-orang yang berlalu lalang di tengah gerimis yang mengguyur kota.
Terlihat kau pribadi yang dingin, tapi menghangatkan. Sekilas kau biasa saja, tapi kenapa bagiku kau begitu istimewa.

ah, entahlah…..

Ahya, dari tadi aku sibuk menduga, menilai kau dengan pandanganku sendiri, berkata sepertinya.. sepertinya.. dan sepertinya.

Hello, pria berpayung merah, entah siapa namamu! Menolehlah ke belakang! Ada aku di sini yang terus memperhatikanmu.

Tak bisakah aku mengenal sosokmu lebih dalam ? atau setidaknya aku tahu namamu, pria berpayung merah. Sebelum bus berikutnya datang untuk mengantarku pulang. Agar tak ada rasa penasaran ketika sampai di rumah nanti, ketika aku mencoba untuk merebahkan tubuh dan memejamkan mata.

Ah, benar apa yang kukatakan. Bus berikutnya sebentar lagi akan menjemputku, sebagian badannya sudah terlihat dari kejauhan. Ayolah, tinggal beberapa menit lagi, hanya untuk tahu namamu saja. Setidaknya namamu bisa kurekam dalam memori dan akan kutuliskan pertemuan singkat ini. Oh maaf, kita tidak bertemu. Hanya aku yang melihatmu, kau tidak.

Sudah, terlambat. Aku harus segera pulang. Jika terus menunggumu menoleh atau berharap kau menyapaku, hal itu membuatku terjebak bersama angan-angan yang hanya memberi harapan tanpa ada kepastian.

Selamat tinggal, pria berpayung merah. Esok atau lusa semoga aku dapat melihatmu lagi.

*jangan dipercaya!
Cerita ini hanya fiktif belaka, cuma khayalan yang nulis aja.

Terima kasih sudah meluangkan waktu untuk membaca tulisan ini :*

No comments:

Yuk, tinggalkan jejak!

Terima kasih teman-teman yang sudah berkunjung. Silakan berkomentar di sini... ^_^

Sincerely, Ratih Dian.