Pages

Monday, October 17, 2016

Minggu Malam: Terjaga


*01:07*

Dini hari (saya pikir), masih terjaga. Satu jam sebelumnya saya baru bergegas menuju tempat tidur. Namun sebelum tidur, saya masih mau mengotak-atik handphone, terlebih untuk urusan alarm. Saat itulah, tiba-tiba seorang kawan mengirimi saya pesan via whatsapp.

“Ping!”

Pesan singkat yang ia kirim berkali-kali itu cukup menarik perhatian saya yang kala itu sudah acuh dan berniat membalasnya esok. Tapi saya yang belum dihujani kantuk dan enggan memejamkan mata saat itu, akhirnya tergerak untuk membalas pesan. Khawatir ada hal penting yang ingin ia sampaikan larut malam begini.

“Ada apa, Cantiiik? Gue baru mau tidur.” Saya membalas.

“Boong. Biasanya juga ngga tidur.” Balasnya lagi.

[*dalam hati* Oh, saya pikir ada apa. Okefixx ini ngga terlalu penting. Hahaha.]

Kemudian saya membalasnya lagi dengan niat –ini pesan terakhir malem ini, lanjut lagi besok aja–

“Haha. Gue bukan Tuhan, ah. Butuh tidur banget ini.” *oke itu kode–fix percakapan berakhir*

Sebelum tidur, setelah mengeset alarm, saya menonaktifkan sambungan data, dan seperti biasa, handphone saya aktifkan dalam mode penerbangan.

[terakhir pegang handphone malam itu jam 00:20]

Usai sudah aktifitas saya dengan mba, de, atau mas smartphone. Saya mulai komat-kamit baca ‘mantra’ sebelum tidur. Lalu entah apa yang sebenarnya saya pikirkan saat itu, dan berlangsung cukup lama.

Singkat cerita, saya masih mendengar desis pintu kamar mama yang –jika berbunyi– itu berarti ada yang membuka pintu. Karna pintu kamar saya, dibiarkan terbuka, saya melihat mama –yang berjalan agak sempoyongan persis orang mabuk– menuju kamar kecil. Lepas dari toilet, saya merasakan derap langkah kaki mama yang berjalan ke arah kamar saya. Mendekat. Lalu menggoyangkan bahu saya *yang saat itu sebenarnya saya belum tidur*. Kemudian mama bilang, “Ayo bangun, Mba. Udah 
hampir shubuh, katanya mau qadha puasa. Sahur dulu.”

Whaaaaaaat?

Mata saya yang –sebenarnya– lagi ngga beneran merem itu terbelalak. Oh My Robb. Jadi saya beneran ngga tidur malam ini. Aaaaak! Mana hari Senin masuk pagi. Belum lagi besok sebelum berangkat harus ini-itu dulu. Saya terus bersungut dalam hati. Jadi waktu masih terjaga itu saya pikir masih dini hari, dan entah apa yang terlintas di pikiran selama beberapa jam itu. Pikiran-pikiran itu mengantarkan saya pada sepertiga malam terakhir. Ngga berasaaaaa. Aduh, mikirin apa sih???

Itulah, saat tidur, mestinya kita lepas semua lelah. Hingga tak ada lagi celah bagi setiap pikiran yang mengusik nyenyak.

No comments:

Yuk, tinggalkan jejak!

Terima kasih teman-teman yang sudah berkunjung. Silakan berkomentar di sini... ^_^

Sincerely, Ratih Dian.