Seperti seseorang yang menunggu
seseorang lainnya, ada rasa jenuh, terkadang. Atau kesepian, barangkali. Tapi bukan
‘saya’ orangnya jika tak bisa mengatasi urusan yang satu ini. Merasa jenuh atau
kesepian? Emm, biasanya saya memilih pergi, menyatu dalam keramaian, untuk kemudian
kembali dengan suasana hati yang jauh dari rasa kalut dan sepi.
Kesepian memang musuh yang paling
mengerikan. Di sana, dalam sepi, ada sesuatu yang memilin-milin hati. Tapi terkadang,
sepi juga menjadi tempat paling aman untuk melepas gundah. Karna hanya kita dan
Tuhan yang tahu, juga sepi itu sendiri.
*Pondok Aren, 14 Oktober 2016*
[00:08]
No comments:
Post a Comment