Hallo... Assalamu'alaikum, Dear.
Kehidupan
itu seperti novel. Ada pesan-pesan bermakna yang dapat kita ambil hikmahnya,
ada tokoh-tokoh yang dapat kita teladani sisi baik karakternya, ada alur yang
berjalan sesuai dengan yang penulis tuliskan di sana. Bedanya, jalan hidup
tokoh di dalam novel diciptakan oleh penulis buku itu, sedangkan kita ‘ditulis’
langsung oleh Yang Maha Kuasa. Tapi, itu semua tergantung bagaimana mata, hati,
dan pikiran kita memaknainya. Untuk membaca dan memahami isi dari buku
tersebut, dibutuhkan kepekaan. Tentunya sama seperti kepekaan sosial yang
menjadi tolak ukur bagaimana kita menyikapi sesama.
Baiklah kali
ini maaf, saya harus mengeluh. Honestly, saya bukan tipikal orang yang
doyan ngeluh. Tapi sesekali ngga papa deh ya. Karna sekarang saya lelah. Lelah.
Lelaaaah. *aduuh ngga jelas deh* Sepertinya saya mulai oleng menghadapi teman-teman
yang tak searah, tak satu tujuan. Tapi,tunggu dulu! Bukankah perbedaan adalah
hal menarik yang ada dalam setiap hubungan? Bukankah perbedaan adalah rahmat sebagaimana
yang disabdakan Nabi kita? Lalu bagaimana bisa saya tidak menyukai adanya
perbedaan di dunia? Aaah, itu sama artinya saya tak mensyukuri anugerah Tuhan
yang menciptakan setiap kepala dengan segala perspektif yang berbeda.
Udah segitu
aja. Malam ini sedikit kecewa. Tuhkan sampe bingung mau ngasih judul apa ._.