Hallo... Assalamu'alaikum, Dear.
Beranjak dewasa, tak jarang
masing-masing kita membuat rencana-rencana hidup untuk 5 sampai 20 tahun
mendatang. Peta hidup, begitu kita menyebutnya. Dengan begitu, kita berharap
agar hidup bisa lebih terarah dan terstruktur. Sehingga apapun yang kita
lakukan menjadi tak sia-sia, ada tujuan yang ingin kita capai di sana. Adanya
target dan tujuan hidup yang membuat bangun pagi menjadi sebuah rutinitas yang
menyenangkan. Mengetahui apa yang kita inginkan dan mendapatkan apa yang kita
mimpikan. Maka, kita perlu menyesuaikan tujuan kita dengan apa yang kita sukai
saat ini, jangan buat tujuan menjadi sesuatu yang membosankan, sehingga tak ada
gairah untuk mencapainya.
Kurt W. Mortensen dalam bukunya
yang berjudul “Persuasion IQ” berkata, saya meyakini bahwa di dalam diri kita
masing-masing terdapat buku yang belum ditulis, bisnis yang belum dimulai,
ide-ide brilian, penemuan-penemuan hebat, gagasan-gagasan amal, dan
energi-energi yang belum dimanfaatkan.
Setiap orang tentu pernah
dihadapkan pada beberapa pilihan. Saat di mana mereka harus mengambil keputusan
yang (mungkin) sama-sama rumit dan berisiko. Kembali pada persoalan peta hidup,
percayalah, bahwa sebagai makhluk, kita hanya diberi wewenang untuk menyusun,
memilih, dan menjalani rencana saja. Beruntung jika kenyataannya sesuai dengan
apa yang diharapkan. Tetapi tak jarang segelintir orang justeru memilih berlari
dari takdir satu dan menuju takdir yang lain. Kesempatan, kesempatanlah yang
mengubah lajunya alur hidup buatan. Kesempatan membelokkan kemungkinan satu
menuju kemungkinan-kemungkinan lain.
Esok, selama kesempatan baik itu
masih ada, maka pergunakan secerdas mungkin. Sebab kesempatan tak selamanya
dua. Meski jauh dari apa yang kita harapkan, dari apa yang kita petakan,
mohonlah, agar akhir dari setiap pekerjaan yang kita kerjakan membuahkan
kebaikan, bukan hanya hasil yang membanggakan. Karna terkadang, apa yang kita
anggap rumit, berat, susah, ternyata justeru mudah sekali dilalui. Pun
sebaliknya, hal-hal yang kerap kita naggap enteng, remeh, ternyata nyaris membuat
kita lengser, mereka justeru sukar sekali dilewati.
No comments:
Post a Comment