Aku mencoba menelisik
diri di malam yang sunyi
Merenungkan setiap
perbuatan sejak beranjak dari tempat tidur hingga kembali lagi untuk tidur
Begitukah ukuran diri,
wahai orang yang Allah kirimi Muhammad Rasulullah ?
Pertanyaan itu terus kuajukan sampai saat kutemukan di bagian
mana posisi diri saat ini
Begitu banyak hak-hak
tuhan yang belum terpenuhi
Tapi anugerah dan
karunia-Nya senantiasa terulur bagi kami
Begitu banyak hal-hal
berharga yang lepas dari genggaman begitu saja
Tapi kebaikan-Nya selalu terbentang luas dimanapun berada
Padahal kita tahu
bahwa dunia ini tercela, yang tentunya tak bisa dijadikan sebagai muara
Ia telah menjebak, ia
juga perusak
Yang mengempaskan
manusia ke dalam jurang kenistaan
Kecuali hal-hal yang bisa membawa kita pada perjumpaan dengan
tuhan
Inikah sebuah kehinaan
yang nyata ?
Ketika diri belum
merasakan getaran karunia yang Ia limpahkan
Ketika diri dipandu
dan dikuasai oleh hawa nafsu yang membangkang
Lalu untuk apa aku diciptakan jika untuk hidup sia-sia ?
Tuhan,
Jangan biarkan
kesempatanku mengenyam kehidupan dunia usai begitu saja
Kobarkan api kerinduan
pada-Mu dan junjungan-Mu
Gerakkan hati ini
untuk selalu memenuhi undanganmu
Bangkitkan penyesalan
yang tidak tertangguhkan
Berikan Ilmu yang dapat menyatukan diri ini dengan-Mu, Wahai
Sang Khalik
Tuhan,
Jangan biarkan ruh dan jiwaku menguap begitu saja tanpa
pernah aku meresapi energi di balik kalimat “Lȃ ilȃha illallȃh”
No comments:
Post a Comment