Pages

Monday, August 17, 2015

Itukah Kau, Mbah Marsinah ?

Wanita itu kutemui di gerbong terakhir yang mengantarku menuju stasiun tujuan. Saat sedang asyik mendengarkan top song of the week versiku -Not a bad thing by Justin Timberlake- sambil membolak-balik halaman novel yang sudah hampir selesai kubaca, sekilas kulihat seorang wanita paruh baya yang baru saja menaiki gerbong yang sama. Aku meliriknya, terlihat peluh memenuhi wajah, pakaian yang ia kenakan lusuh, bentuk rambutnya tak menampakkan bentuk asli karna tak beraturan.
ah, pekerjaan apa yang ia lakukan hingga larut begini ? atau pakaiannya kuyup karna tergesa-gesa mengejar kereta ? atau cuaca di luar sedang hujan ? entahlah!
Wajahnya yang teduh membuatku iba. Lamat-lamat aku menatapnya dari kejauhan sambil menyunggingkan bibir, tersenyum. Kurogoh tas di pangkuan. Alhamdulillah.. sisa makanan dalam perjalanan masih ada.

"Bu, sudah makan ?", tanyaku sambil sedikit mendekat karna jarak kami terpisah beberapa meter saat itu.

"Ini diambil yaaa, Bu", kataku lagi tanpa memberikan kesempatan baginya untuk menjawab pertanyaanku tadi. Aku mengulurkan makanan yang tentu tak membuatnya kenyang, setidaknya bisa mengganjal perut.

"Oh, terima kasih, Nak", ucapnya.

"Iya, sama-sama", balasku.

Syukurlah, suasana gerbong sepi saat itu. Hanya ada segelintir orang yang duduk tak jauh dari tempat kami. Jadi, aku tak begitu menyinggung dan membuatnya malu. Tak terasa, stasiun berikutnya adalah stasiun tujuanku. Dengan langkah gontai aku turun dari kuda besi yang mengantarku pulang.

Kau tahu, wanita itu mengingatkanku pada mbah Marsinah.
Baiklah, lain kali akan kuceritakan tentang hal ini.

Tangerang, 15082015

1 comment:

Pengobatan Kanker Ovarium said...

izin menyimak dan membaca gan :D

Yuk, tinggalkan jejak!

Terima kasih teman-teman yang sudah berkunjung. Silakan berkomentar di sini... ^_^

Sincerely, Ratih Dian.