Memang, tak seorang pun mampu memilih
dari rahim mana ia dilahirkan. Namun, ia dapat memilih bagaimana akhir dari
setiap perjalanan. Jika hal tersebut menjadi alasan untuk mengubur impian, maka
merugilah diri. Setiap orang hebat dengan keahliannya masing-masing. Tuhan sengaja
menitipkan potensi pada masing-masing jiwa, barangkali. Agar kemudian kita
gunakan sebagai akses untuk meraih mimpi.
Setiap orang terlahir untuk menjadi
seseorang yang berarti. Menjadi pribadi dengan segudang potensi dan kecerdasan
yang dimiliki. Kita mampu meraih segala keinginan. Akan tetapi dibutuhkan
sebuah ketekunan untuk mencapai sesuatu. Maka kita tidak perlu cemas perihal
masa depan. Berjalan saja. Kita hanya perlu lebih awas agar tidak terjatuh,
terperosok, atau terjerembab. Bahkan saat terjatuh, terperosok, atau
terjerembab pun kita tidak perlu cemas. Tinggal bangkit dan berjalan lagi. Sesederhana
itu.
Ini hari baru. Sejak dilahirkan,
setiap berputarnya waktu adalah hari baru bagi kita. Hari yang selalu
menawarkan pilihan. Hari di mana kita harus merelakan kesempatan yang satu dan
merenggut kesempatan-kesempatan lain. Berlari dari takdir satu dan menuju
takdir lainnya. Menghapus satu kemungkinan dan menulis kemungkinan-kemungkinan
lain. Hari di mana segala ketidakmungkinan harusnya dipatahkan.
Dalam perjalanan hidup seseorang, selalu
ada bagian menarik yang membuat seseorang itu seperti atau menjadi yang
sekarang. Karna pada akhirnya, segala bentuk kegelisahan perihal bagaimana masa
depan kita kelak, kembali pada bagaimana kita sanggup menaklukkan diri sendiri.
Bisa jadi, tempat di mana kita berdiri sekarang adalah wujud dari kebaikan
semesta yang membantu kita untuk sampai pada tujuan.
Berjuanglah bersama kawan yang
menghargai setiap kesempatan. Tinggalkan mereka yang mengagung-agungkan
keraguan. Jika terlalu nyaman menikmati ragu, maka kesalahan takkan mengajari
kita apa-apa. Mimpi yang menanti pun tak kunjung menjadi nyata.